Lari Berlebihan Picu Kerusakan Jantung
Aug
29
Jogging
atau berlari boleh dikata sebagai olahraga primadona. Tanpa
membutuhkan banyak peralatan dan biaya, jogging efektif meningkatkan
kualitas kesehatan. Tapi, perhatikan ritme dan durasinya.
Studi Universitas Melbourne, Australia, menunjukkan, ritme dan durasi lari yang berlebihan seperti marathon, justru meningkatkan risiko kerusakan jantung permanen. Pemimpin utama studi, Dr Andre La Gerche, mengatakan, olahraga yang terlalu memeras tenaga, seperti lari marathon, akan memicu timbulnya parut di ventrikel atau katup jantung bagian kanan. Goresan ini menjadi faktor kuat yang menyebabkan komplikasi kesehatan. readmore
"Kami
mengidentifikasi ventrikel kanan jantung yang paling rentan mengalami
cedera akibat olahraga berlebih. Bagian ini menjadi perhatian utama
kami ketika kami mencoba menentukan signifikansi klinis temuan ini,"
kata La Gerche, seperti dikutip Daily Mail. "Kondisi
ini mengurangi kinerja jantung, seperti sindroma olahraga berlebih,
dan dapat menyebabkan aritmia atau denyut jantung tak menentu." Dalam
studinya, La Gerche melakukan analisis terhadap 40 atlet yang
sebelumnya tak memiliki riwayat gangguan jantung. Seluruh atlet ini
dipersiapkan untuk mengikuti empat lomba sekaligus. Setelah
mengikuti lomba, terjadi perubahan bentuk jantung para atlet. Volume
jantung membesar, sementara fungsi ventrikel kanannya menurun. Sepekan
kemudian, fungsi katup mulai pulih, namun muncul lima goresan parut
permanen.
"Saya
percaya, tubuh manusia tidak didesain berolahraga keras selama 11 jam
nonstop, karenanya kerusakan jantung itu bukan sesuatu yang tak masuk
akal," kata La Gerche, yang memublikasikan hasil studinya di European
Heart Journal. Ventrikel kanan
merupakan salah satu dari empat bilik jantung yang berfungsi memompa
darah ke paru-paru. Munculnya jaringan parut dapat melemahkan fungsinya
secara efektif, dan menyebabkan gagal jantung.
Atas
studi tersebut, Profesor Sanjay Sharma, dari Universitas St George
London dan Direktur Medis dari London Marathon, menyerukan perlunya
penelitian lebih lanjut melihat efek marathon pada kelompok yang lebih
besar. "Ini terlalu dini untuk membuat kesimpulan, tetapi studi ini
menjadi indikasi buruk untuk beberapa atlet dengan kondisi tertentu."
0 comments:
Post a Comment