Karakter Mahasiswa dilihat dari Lama Kuliah
Manusia selalu
berubah. Seiring dengan berjalannya waktu, pengalaman yang didapatkan,
serta perubahan lingkungan, manusia selalu membuat perubahan-perubahan
dalam hidupnya agar lebih baik.
Salah satu
tahap dalam hidup manusia yang penuh dengan perubahan adalah saat mereka
kuliah. Selain jadwal yang selalu berubah setiap semesternya, mahasiswa
pun berevolusi, seiring dengan lamanya mereka berada di kampus.readmore
Setelah melakukan penelitian intensif selama bertahun-tahun. akhirnya kita berada pada satu kesimpulan bahwa..
Tingkat 1
Pas tingkat 1,
biasanya mahasiswa masih adaptasi sama lingkungan dan orang-orang baru,
biasanya pakaiannya lumayan rapih, biar pencitraannya bagus gitu,
apalagi di hadapan lawan jenis. Dan karena ketemu temen-temen baru,
masih suka jaim, belom ketauan belang-belangnya. Tingkat 1 adalah waktu
untuk membangun pencitraan.
Kalo soal
kuliah, biasanya masih semangat-semangatnya. Semua buku dibawa, dari
buku wajib (yang asli impor, harganya 500 ribu), buku suplemen dari
perpus, catetan, dan laptop. Kalo ada asistensi/tutor/lab jam 7 malem
pun pasti dijabanin. Tugas? Pastinya dikerjain banget!
Tingkat 2
Di tingkat 2
ini biasanya lagi betah-betahnya di kampus, tapi bukan buat kuliah.
Setelah mengerti trik-trik ampuh titip absen dan cabut kuliah, anak-anak
tingkat 2 ini mulai menyadari kalo kuliah cuma masuk kelas doang itu
nggak asik. Mereka mulai aktif di organisasi, ikut kepanitiaan acara ini
itu, gabung di perkumpulan mahasiswa, masuk klub olahraga kampus, ikut
seminar dll.
Biasanya mereka
dateng pagi ke kampus. Terus setor muka sama absen di kelas sebentar,
abis itu mulai sibuk rapat, team building, seminar ini itu. Penampilan
juga udah nggak serapih tingkat 1. Udah mulai akrab sama temen-temen
baru, gebetan juga udah dapet, jadi mulai cuek. Biasanya ke kampus pake
kaos yang ada logo universitasnya gitu.
Tingkat 3
Di tingkat 3,
biasanya udah jarang keliatan di kampus. Bukan karena bolos, tapi jadwal
kuliah biasanya udah nggak sepadet 2 tahun pertama. Kalo dulu bisa tiap
hari masuk, sekarang bisa cuma 3-4 hari ada kelas. Akibatnya, pas
tingkat 3 ini jadi lebih sering jalan-jalan ama seneng-seneng ketimbang
kuliah. Karena itu, biasanya pakaiannya lebih cocok buat ke mall
daripada ke kampus.
Karena jadwal
yang lowong ini, masuk kelas biasanya cuma selewat aja. Anak tingkat 3
dateng pagi/siang pas ada kelas, abis selese kelasnya langsung cabut ke
tempat lain. Kepanitiaan dan organisasi juga udah nggak se-intense
tingkat 2. Karena udah senior, jabatan yang dipegang juga lebih tinggi.
Jadi kerjaannya udah nggak ribet waktu masih jadi staf biasa.
Tingkat 4
Tingkat 4
identik dengan skripsi atau tugas akhir. Dan segala aspek kehidupan
mahasiswa di tingkat 4 ini, semuanya dipusatkan ke skripsi tersebut.
Walaupun kelas tinggal 1 atau bahkan enggak ada, mereka tiap hari nongol
di kampus, entah ngetik di perpustakaan ditemani dengan 2 buku yang
dibuka plus beberapa fotokopian jurnal atau ngejar-ngejar dosen
pembimbing.
Gizi mahasiswa
tingkat 4 ini biasanya juga buruk, karena stress mikirin skripsi.
Muka-mukanya biasanya beler gara-gara kurang tidur ato bete gara-gara
skripsinya abis diacak-acak sama dosen pembimbing. Mahasiswa tingkat 4
juga biasanya nggak punya kehidupan sosial yang aktif.
Tingkat 5 (dan seterusnya)
Kenyataan tidak
selalu sesuai dengan harapan kita. Di dunia kuliah pun sama. Setelah 4
tahun berjuang keras supaya bisa lulus cepet, ternyata ada aja hal yang
bisa menghalangi. Dari ada kelas yang nyangkut, atau dosen pembimbing
sensi sama kita, jadinya nggak dilulus-lulusin. Dengan terpaksa, ada
beberapa mahasiswa yang harus berevolusi ke mahasiswa semester 9 (dan
seterusnya)
sumber
0 comments:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:
Post a Comment