Jakarta - Tahun ini 24/7 Wall St. kembali membuat
daftar 5 merek yang akan lenyap di tahun 2013. Mereka menggunakan
pendekatan metodis dalam menentukan merek-merek mana saja yang masuk
dalam daftar tahun ini.
readmore
Kriteria utama penilaiannya antara lain:
- penjualan merosot drastis dan jumlah kerugian menanjak tajam
- pemberitahuan dari perusahaan induk bahwa merek itu akan segera berhenti beroperasi
- beban operasional meningkat tajam hingga tak memungkinkan untuk dicover melalui harga jual lebih tinggi
- perusahaan yang telah dijual
- perusahaan yang masuk tahap kebangkrutan
- perusahaan yang kehilangan sebagian besar pelanggannya
- operasi dengan penguasaan pangsa pasar yang menurun tajam
Setiap merek dalam daftar berikut ini mengalami salah satu atau
lebih dari masalah ini. Mereka semua akan menghilang, setidaknya dalam
18 bulan. Berikut ini daftar selengkapnya:
1. Avon
CEO lama Avon, Andrea Jung didepak akhir tahun lalu setelah hampir
menghancurkan perusahaan kosmetik besar di Amerika ini. CEO baru
Sherilyn S. McCoy, dulunya memimpin Johnson&Johnson memegang tampuk
kepemimpinan Avon mulai April. Masalahnya, ini merupakan pertama kalinya
McCoy memimpin sebuah perusahaan terbuka. Triwulan pertama Avon
melaporkan jumlah pendapatan yang sangat menyedihkan.
Pemeriksaan
Security and Exchange Commission terhadap komunikasi Avon dengan analis
sekuritas sudah mengakibatkan CFO Charles Cramb kehilangan
pekerjaannya. Avon juga terlibat skandal dugaan operasionalnya di China
tidak memenuhi standar UU Praktek Korupsi Asing.
Di luar skandal
tersebut, masalah fundamental Avon adalah manajemen tidak konsentrasi
pada bisnis intinya, padahal pasar kecantikan sangat kompetitif. Analis
Morningstar, Erin Lash menulis, “Daripada merestrukturisasi perusahaan
yang merugi hampir US$ 800 juta sepanjang 2011, sepertinya Avon malah
terus menerus membuat masalah dan tidak maju-maju.”
Mei lalu,
perusahaan parfum Coty menawarkan pembelian saham Avon di harga US$
24.75, nyaris 20% di atas harga saham Avon saat itu. Coty mendapat
sokongan keuangan salah satunya dari Warren Buffett. Avon ragu-ragu dan
akhirnya Coty mundur. Sejak itu, saham Avon langsung anjlok ke level di
bawah US$ 16, jauh dibanding harga tahun lalu yakni US$ 43.
2. Suzuki
Suzuki Motor Corporation hanya menjual 10.695 mobil dan truk kecil di AS
selama lima bulan pertama 2012. Angka ini menurun 3.9% dibanding
periode yang sama tahun lalu dan berarti penguasaan pasar Suzuki di AS
hanya 0.2%
Alasan paling jelas kenapa penjualan Suzuki begitu
seret adalah reputasi buruk mereka. Pada survey JD Power 2012 mengenai
keandalan kendaraan AS, Suzuki mencetak skor rendah dibanding
merek-merek lain. Kategori surveynya meliputi kekuatan mesin, kualitas
bodi dan material, fitur-fitur serta aksesori mobil.
Salah satu
pertanda Suzuki mengalami kesulitan menjual mobil-mobilnya adalah ketika
mereka menawarkan paket promo luar biasa agresif. Suzuki menawarkan
promo kredit 0% selama 72 bulan untuk semua mobil, truk dan SUV keluaran
2012.
Bahkan setelah mengeluarkan strategi penjualan agresif
seperti itu, Suzuki tidak bisa memperbaiki posisinya di pasar Amerika.
Sebagian besar mobil-mobilnya dijual kurang dari US$ 20.000, sementara
untuk truk dan SUV-nya dijual di bawah US$ 25.000.
Hampir semua
manufaktur dengan pilihan jenis model yang lebih luas membanjiri pasar
AS dengan model yang murah dan irit bensin. Performa perusahaan mobil
tersukses di AS berdasarkan pertumbuhan, Hyundai sedang bagus-bagusnya.
Hingga menyisakan sedikit celah bagi Suzuki.
3. American Airlines
Perusahaan Induk American Airlines, AMR mengajukan pernyataan
kebangkrutan Chapter 11 pada November 2011. Maskapai ini sendiri masih
beroperasi normal namun tentu ada ‘keuntungan’ yang mengikuti status
pasca pernyataan kebangkrutan. Gaji karyawan dipangkas, demikian juga
utang serta obligasi pinjaman untuk pesawat.
AMR mengatakan
berencana keluar dari Chapter 11 sebagai maskapai penerbangan yang
gigih. Tapi sayang hal itu tak akan terjadi. US Airways sudah
terang-terangan menyatakan keinginannya membeli aset-aset American
Airlines. Begitu rumor pembelian potensial ini mencuat pada April,
beberapa serikat buruh terbesar American Airlines mengatakan
penolakannya atas rencana itu sebagai cara melindungi ketenagakerjaan
mereka.
Awal bulan ini, CEO US Airways Doug Parker mengumumkan
keinginannya untuk merger kedua maskapai. US Airways mungkin bersedia
memberikan kreditor AMR jumlah yang cukup bagus untuk memperoleh
aset-aset American Airlines. Kesepakatan potensial ini mendapat dukungan
luar biasa dari para analis dan pemegang saham.
US Airways akan
mendapat banyak dari transaksi ini dengan posisinya sebagai penguasa
pasar penerbangan pasca merger Northwest dan Delta, juga United dan
Continental.
4. Research In Motion (RIM)
Akhir Juni lalu sempat diberitakan bahwa nilai produksi RIM di triwulan
pertama 2012 turun US$ 518 juta (Rp 4,8 triliun). Akibatnya, produsen
Blackberry itu akan mem-PHK sekitar 5.000 karyawan. Aksi ini
diperkirakan memakan biaya hingga US$ 300 juta.
Laporan keuangan
terakhir RIM menyebutkan bahwa pendapatan mereka mereka turun 43%
menjadi US$ 2,8 miliar hingga 2 Juni 2012. Padahal untuk periode yang
sama di tahun sebelumnya berhasil meraup US$ 4,9 miliar.
Hingga
awal Mei, tercatat RIM memiliki 16.500 karyawan. Ini merupakan
pemangkasan kedua setelah Juli tahun lalu RIM juga merumahkan sekitar
2.000 karyawannya. Dengan berbagai isu buruk yang beredar termasuk demo
karyawan besar-besaran, para analis meramalkan perusahaan Kanada ini tak
lama lagi tamat.
Namun sang CEO Thorsten Heins membantah
kabar-kabar tersebut. Pria asal Jerman itu mengatakan, RIM saat ini
sedang dalam masa transisi. Mereka berupaya membangun sebuah platform
komputasi mobile yang pengerjaannya butuh 18-20 bulan. Heins bangga
mengatakan, kalau orang lain butuh 24-36 bulan untuk menyelesaikan
platform itu.
5. Current TV
Current TV milik Al Gore dalam keadaan kritis bahkan sebelum mereka
memecat satu-satunya bintang mereka yang paling menghasilkan, Keith
Olbermann pada Maret pasca ribut-ribut dengan rekan kerjanya. Olbermann
kemudian digantikan oleh presenter acara bincang-bincang Eliot Spitzer.
Dibandingkan saat masih memajang Olbermann pada Maret, rating Spitzer
pada April anjlok hingga hampir 70% menurut Nielsen.
Kala itu The
Hollywood Reporter menulis, penggantian Spitzer membuat Current TV
kehilangan hampir 47.000 pemirsa menjadi tinggal 10.000 pemirsa saja.
Baru-baru ini Reuters melaporkan, anjloknya jumlah penonton membuat
jaringan TV kabel raksasa Time Warner Cable mempertimbangkan untuk
menghentikan siaran saluran ini. Gore tidak punya cukup uang untuk
mempertahankan TV yang tak punya masa depan cerah ini.sumber
0 comments:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:
Post a Comment